2013-Beard-And-Mustache-Championships-by-Greg-Anderson-Photography

Eksentrik vs. gila

Apa yang ada di pikiranmu saat kamu mendengar kata eksentrik? Kebanyakan orang akan menghubungkannya dengan kata gila. Oleh karena itu, saat seseorang dikatakan eksentrik, orang akan menganggap mereka gila, padahal sesungguhnya mereka tidak gila. Terdapat perbedaan signifikan di antara eksentrik dan gila, terutama di dalam rumpun Psikologi. Tingkah laku orang yang eksentrik akan menyimpang dari norma-norma yang diterima, dari apa yang dianggap normal di dalam masyarakat di mana mereka hidup, sementara orang yang gila tidak memiliki kemampuan untuk berfungsi secara benar. Karenanya, orang-orang eksentrik tidak berarti gila, mereka hanya berbeda dalam cara-cara unik mereka masing-masing.

percetakan Jakarta

Orang-orang eksentrik yang terkenal

Sepanjang hidup kita, kita mungkin telah mendengar beberapa orang terkenal yang sangat dikenal karena keeksentrikannya. Oscar Wilde, misalnya, yang mendekorasi kamarnya dengan bunga-bunga matahari, bulu-bulu burung merak dan porselen biru terang. Seorang pria tidak diharapkan seperti itu, tentunya tidak pada era Victoria. Atau Albert Einstein, sang jenius yang pernah mengambil seekor belalang dari jalanan dan melahapnya, yang juga mengumpulkan putung-putung rokok dari jalanan sehingga dia bisa memperoleh tembakau untuk pipa rokoknya sendiri, dan Van Gogh, sang pelukis pasca Impresionisme yang memotong telinganya.

unnamed

Van Gogh

C7vPnSSE

Albert Einstein

Oscar_Wilde_sitting_portrait

Oscar Wilde

Mengetahui cara kerja otak seorang yang eksentrik

Banyak orang kreatif dan jenius di luar sana yang dikenal eksentrik. Tetapi mengapa? Mengapa orang-orang seperti ini biasanya eksentrik? Menurut penelitian, mereka secara genetis terhubung dengan pribadi-pribadi schizotypal dan schizophrenia, yang fungsi-fungsi dari filter-filter kognitifnya telah dikurangi. Semua manusia memiliki filter-filter ini untuk menyembunyikan sejumlah besar data sensorik yang datang melalui indera-indera. Untunglah kita memiliki filter-filter tersebut karena jika tidak, kita akan menjadi kewalahan karena segala yang kita serap.

Dengan pribadi-pribadi schizotypal dan schizophrenia, akan tetapi, karena fungsi-fungsi dari filter-filter tersebut telah dikurangi, gambar-gambar mungkin akan tiba-tiba muncul dalam pikiran, itulah alasan mengapa banyak orang menganggap mereka berhalusinasi. Para pemikir kreatif dari semua bidang ilmu juga melalui proses yang sama. Prosesnya, seperti digambarkan oleh Shelley Carson, seorang psikolog dan dosen di Universitas Harvard, kurang lebih seperti ini: saat orang-orang kreatif tercerahkan dan memperoleh wawasan, filter-filter kognitif mereka santai sejenak sehingga ide-ide yang tersimpan di belakang otak dapat melompat maju dan dibahwa pada titik kesadaran. Caranya sama persis seperti bagaimana pribadi-pribadi gila mendapatkan pemikiran-pemikiran aneh mereka.

Bagaimana dengan keuntungan-keuntungan dari memiliki keeksentrikan?

Menurut David Weeks, seorang psikiater dari Edinburgh dan salah satu penulis buku Eccentrics: A Study of Sanity and Strangeness, terdapat beberapa manfaat untuk mereka yang eksentrik, selain daripada menjadi sangat kreatif (tentu saja). Orang-orang yang eksentrik tidak mudah berkecil hati dan cenderung memiliki selera humor yang tinggi. Mereka juga sangat ingin tahu seperti seorang anak kecil dan memiliki keinginan yang kuat untuk membuat dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk hidup.

Dan sekarang apa?

Sekarang kamu telah mengetahui lebih banyak mengenai keeksentrikan, kamu sebaiknya tahu bahwa tidak ada yang salah dengan menjadi eksentrik. Jika seseorang tidak menyukaimu karena keeksentrikanmu, merekalah yang rugi, bukan kamu.