Ghosting baru-baru ini menjadi sebuah kalimat yang hangat dibicarakan di beberapa media sosial. Karena adanya sebuah hubungan yang kemudian ditinggalkan begitu saja. Ada beberapa hal yang membuat ghosting ini menjadi salah satu jalan untuk menyudahi sebuah hubungan. Padahal ini merupakan tindakan yang salah jika dilakukan.

Ketika kamu sudah siap berkomitmen untuk menjalin sebuah hubungan, dan ketika tidak ingin dilanjutkan sebaiknya dibicarakan baik-baik. Ibarat rumah, kamu masuk permisi dan pulang juga harus pamit. Etika seperti ini sangat wajar dilakukan, sebab ketika kamu memilih seseorang untuk dijadikan pasangan, maka kamu juga harus merangkul keluarganya. Inilah yang dinamakan etika dalam sebuah hubungan asmara, bukan hanya etika dalam berkendara atau bekerja. Ada efek samping yang akan terjadi dengan dia jika kamu melakukan ghosting seperti berikut.

1.      Sulit Berpikir

Bagi mereka yang mengalami ghosting akan lebih sulit dalam berpikir. Terutama jika dia sudah memantapkan hati untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Sulit berpikir ini dikarenakan adanya banyak pertanyaan di benak mereka. Misalnya kenapa pergi, apa salah saya, atau pertanyaan-pertanyaan lainnya yang harusnya dapat dijelaskan. Hingga beberapa alasan yang harusnya dapat dijelaskan. Untuk itu orang yang mengalami ghosting akan cenderung sulit berpikir di dunia nyata.

Baca juga : Hubungan Jarak Jauh Dapat Bertahan Asalkan Kamu dan Dia Melakukan 7 Hal Ini

2.      Depresi

Untuk mereka yang tidak kuat dengan ghosting ini, maka akan mengalami efek depresi. Di mana seseorang tidak dapat mengendalikan emosi dan perasaan yang ada di dalam dirinya. Efek samping ini tidak hanya terjadi pada kaum wanita saja melainkan seorang pria juga dapat menjadi depresi ketika ghosting menimpa dirinya. Apalagi jika hubungan yang dijalani sudah bertahun-tahun dan akan ke jenjang lebih serius. Komitmen memang sangat diperlukan, jika kamu tidak dapat menepati janji, sebaiknya berpikir ulang sebelum melontarkan kata-kata.

3.      Hilangnya Kepercayaan

Ada beberapa orang yang mengalami hilangnya kepercayaan. Karena mereka ada rasa takut akan terulang lagi dan lebih merasa waspada karena tidak mau merasakan hal yang serupa. Di satu sisi ini ada baiknya, tapi di satu sisi ini juga ada efek negatif. Padahal tidak semua orang akan menjadikan kamu target ghosting mereka. Ada baiknya untuk mencoba berdamai pada diri sendiri kemudian memutuskan apa rencana yang akan diambil setelah melalui berbagai macam masalah dalam sebuah hubungan.

4.      Trauma

Bagi seseorang yang sudah terlanjur cinta dengan pelaku ghosting akan lebih mendapatkan tekanan dan menjadi trauma bagi si korban. Karena korban dapat memberikan tingkat setara dengan pelaku ghosting. Bahkan ada yang sampai tidak ingin lagi menjalin sebuah hubungan. Ini sangat mungkin terjadi, terutama bagi mereka yang tidak mendapat dukungan dari keluarga atau bahkan sahabat dan orang tua. Oleh sebab itu, peran orang tua sangat penting namun tidak untuk dijadikan bahan membalas dendam. Cukup dengarkan cerita si korban, dan berikan solusi serta kenyamanan.

Baca juga : Kamu Merasakan 6 Tanda Ini? Bisa Jadi Dia Ingin Mengakhiri Hubungan Denganmu

5.      Sulit Terbuka

Menjadi pendiam mungkin akan lebih banyak dilakukan mereka para korban ghosting. Dia akan lebih menyukai dunianya sendiri dan sulit untuk terbuka. Jika di diamkan hal ini akan memacu kesehatan mental yang berbahaya. Ada baiknya pada saat kamu bertemu dengan teman yang habis diperlakukan seperti itu, ada baiknya untuk menjadi teman baik dirinya agar dia dapat membuka suara dan menceritakan. Dengan begitu perasaan dia akan lebih nyaman. Sama halnya dengan orang yang baru saja patah hati, sedih sudah pasti, namun dia tidak bisa membuka suara dengan apa yang ia rasakan.

Itulah bahaya dari ghosting yang perlu diketahui sebelum melakukannya. Kamu tidak perlu melakukan hal yang menyakitkan jika tidak ingin disakiti atau bahkan kakak atau adik kamu juga ikut merasakannya. Pastikan kamu bertemu dengan dia dan menjalin hubungan dengan dia, jika sudah tidak nyaman dan tidak mau di lanjut silakan bicara baik-baik. Jika kamu belum yakin untuk mendirikan hubungan yang serius dengan dirinya, jangan pernah untuk mengucapkan kalimat-kalimat yang beresiko.