Semasa pacaran, mungkin pasangan sangat mesra terhadap Anda. Semua hal dilakukan dengan romantis. Namun siapa sangka, ketika menikah nanti banyak hal yang berubah, terutama gaya hidup. Hal ini mungkin akan membuat Anda kaget dan justru memicu pertengkaran dalam rumah tangga. Inilah yang nantinya berpotensi menjadi penyebab perceraian, dan mungkin saat ini Anda sering mendengar perceraian pasangan-pasangan yang baru seumur jagung menikah. Agar hal tersebut tidak terjadi, sangat disarankan untuk mengenal perubahan gaya hidup setelah menikah. Sehingga, diharapkan Anda dapat memahami dan menyadari bahwa hal tersebut memang begitu adanya. Apa saja perubahan gaya hidup setelah menikah?

1. Perubahan pola pikir

gaya hidup setelah menikah 1
Sebelum menikah, mungkin Anda memiliki pikiran bahwa semuanya akan dilakukan sendiri agar lebih mandiri. Setelah menikah, hal ini harus dihilangkan. Menjadi sosok yang mandiri memang bagus, namun setelah menikah akan timbul perasaan iri ketika melihat pasangan tidak melakukan apa-apa untuk keluarga. Pola pikir serta tanggung jawab yang Anda miliki saat ini sudah tidak untuk diri sendiri, melainkan juga untuk pasangan.
Sudah saatnya untuk menanamkan imej ‘kita’ daripada mempertahankan jati diri ‘saya’ dalam setiap kehidupan. Selalu ingat bahwa di rumah sudah ada yang menanti: pasangan hidup Anda. Contoh sederhana saja, ketika pulang kerja Anda lapar dan ingin membeli makanan kesukaan Anda. Jangan lupa untuk membelikan juga satu untuk pasangan Anda. Selalu ingat satu sama lain akan membantu mempererat hubungan suami istri.

2. Perubahan pola keuangan

gaya hidup setelah menikah 3
Urusan uang adalah hal yang paling sensitif ketika dibicarakan bersama pasangan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memiliki sebuah perjanjian, baik itu tertulis ataupun tidak, mengenai bagaimana cara mengatur pola keuangan rumah tangga. Pasalnya, saat ini uang Anda tidak hanya untuk Anda saja, melainkan untuk keluarga kecil Anda.
Diskusikan setiap pengelolaan keuangan bersama dengan pasangan. Jangan pikirkan mengenai banyaknya penghasilan masing-masing pasangan karena hal ini hanya akan membuat salah satu pihak merasa menang karena memiliki andil besar dalam pemasukan keluarga. Ingat bahwa menikah bukan mengenai peningkatan atau pengurangan finansial, melainkan tanggung jawab untuk masa depan keluarga.

3. Sudah jarang berkumpul dengan teman

gaya hidup setelah menikah 4
Mungkin saat bujang dulu, Anda sering berkumpul dengan teman-teman atau sahabat Anda. Jangan memaksakan untuk selalu bertemu dengan mereka. Pasalnya, saat ini Anda memiliki pasangan yang selalu menanti di rumah. Sudah ada tanggung jawab baru untuk menemani pasangan meskipun bisa dibilang teman Anda adalah teman sejati yang telah bertahun-tahun mengenal Anda.
Bila memang ingin bertemu dengan teman, pastikan pasangan Anda mengetahui rencana tersebut. Lebih baik lagi bila Anda mengajak pasangan Anda untuk berkenalan dengan teman dan sahabat Anda. Dengan begitu, Anda dapat berkumpul bersama-sama dan menghabiskan waktu layaknya seorang teman lama.

4. Perubahan peran dalam keluarga

gaya hidup setelah menikah 2
Sebelum menikah, peran Anda hanya sebatas anak di mata orang tua Anda. Namun ketika setelah menikah, justru peran ini berubah sebagai seorang suami atau istri. Perubahan peran ini berakibat langsung terhadap tanggung jawab moral Anda dan pasangan. Nantinya, bila sudah memiliki anak, giliran Anda dan pasangan yang berperan sebagai orang tua. Dibutuhkan kesiapan khusus agar peran dan tanggung jawab ini dapat dilakukan dengan baik.

Bagaimana menurut Anda? Apakah perubahan gaya hidup setelah menikah seperti demikian akan mengubah Anda menjadi sosok yang berbeda setelah menikah nanti? Memahaminya akan membantu Anda memaklumi setiap perlakukan pasangan setelah menikah. Dengan begitu, pertengkaran yang tidak diinginkan bisa dicegah sedini mungkin.

cetak-undangan-pernikahan