Kita semua pernah melihatnya. Sebuah berita besar atau meme viral meledak di linimasa, dan dalam hitungan jam, berbagai brand berbondong bondong ikut meramaikan. Sebagian berhasil tampil jenaka dan relevan, memanen ribuan likes dan pujian. Namun, tidak sedikit yang berakhir canggung, terkesan memaksa, atau bahkan menyinggung perasaan audiens. Fenomena inilah yang dikenal sebagai newsjacking, sebuah strategi pemasaran yang mencoba menumpang momentum sebuah berita untuk meningkatkan visibilitas brand. Di permukaan, konsepnya terdengar sederhana: temukan tren, buat konten, lalu publikasikan. Namun, di balik setiap eksekusi newsjacking yang sukses, tersimpan rahasia dan pertimbangan strategis yang jauh lebih dalam, sesuatu yang jarang sekali dibahas secara terbuka oleh para marketer. Ini bukan sekadar tentang kecepatan, melainkan tentang kecerdasan, empati, dan pemahaman mendalam akan identitas brand itu sendiri.
Bukan Cuma Soal Cepat, Tapi Soal Tepat: Seni Memilih Momen yang Tepat

Kesalahan paling umum yang dilakukan marketer adalah menganggap newsjacking sebagai lomba lari. Mereka berpikir siapa yang paling cepat merespons, dialah pemenangnya. Padahal, rahasia pertama dari newsjacking yang elegan adalah kemampuan untuk berhenti sejenak dan memilih momen yang tepat. Kecepatan memang penting, tetapi ketepatan jauh lebih berharga. Sebelum ikut serta dalam sebuah percakapan, ada dua filter krusial yang harus dilewati.
Membaca “Suhu” Percakapan Digital
Bayangkan Anda masuk ke sebuah ruangan penuh orang. Anda tentu tidak akan langsung berteriak, bukan? Anda akan mengamati sekeliling, mendengarkan topik pembicaraan, dan merasakan suasana hati orang orang di sana. Prinsip yang sama berlaku di dunia digital. Sebelum membuat konten, seorang marketer yang cerdas akan menjadi pendengar yang baik. Mereka akan menganalisis sentimen publik terhadap sebuah berita. Apakah topik ini bersifat ringan dan penuh canda, seperti gaun unik seorang selebriti di karpet merah? Ataukah ini isu sosial yang sensitif dan memicu perdebatan sengit? Atau, yang paling penting, apakah ini sebuah tragedi? Aturan tak tertulis yang paling sakral dalam newsjacking adalah tidak pernah mengeksploitasi penderitaan untuk keuntungan komersial. Membaca “suhu” percakapan adalah fondasi etika yang membedakan antara marketer cerdas dan oportunis yang tidak peka.
Filter Relevansi Brand: Apakah Ini “Panggung” Kita?

Setelah memastikan momennya aman dan positif, pertanyaan selanjutnya adalah, “Apakah ini relevan dengan brand saya?” Setiap brand memiliki panggungnya sendiri. Sebuah perusahaan perangkat lunak keamanan siber tentu sangat relevan untuk angkat bicara ketika ada berita besar tentang kebocoran data. Sebuah brand kopi sangat wajar merayakan Hari Kopi Internasional. Namun, jika brand kopi tersebut tiba tiba membuat konten tentang hasil pertandingan sepak bola yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan produk mereka, audiens akan merasa aneh. Rahasia di sini adalah memiliki filter relevansi yang kuat. Apakah berita ini sejalan dengan nilai, industri, atau persona brand Anda? Memaksakan diri masuk ke dalam setiap tren hanya akan mengikis identitas dan kredibilitas brand Anda. Lebih baik diam dan menunggu momen yang tepat daripada berbicara di panggung yang salah.
Rahasia Eksekusi: Menambah Nilai, Bukan Sekadar Menumpang Ketenaran
Jika Anda sudah menemukan momen yang tepat dan relevan, pekerjaan Anda baru saja dimulai. Newsjacking yang buruk hanya menumpang tenar; ia hanya mengulang lelucon yang sudah ada atau sekadar menempelkan logo pada sebuah meme. Sebaliknya, newsjacking yang brilian selalu berusaha untuk menambah nilai (add value) ke dalam percakapan yang sedang berlangsung.
Dari Reaksi Menjadi Aksi Bernilai

Alih alih hanya bereaksi, pikirkan bagaimana brand Anda bisa memberikan kontribusi unik. Mari ambil contoh untuk audiens Uprint.id. Misalkan, sebuah palet warna baru dinobatkan sebagai Color of the Year dan menjadi viral di kalangan desainer. Reaksi yang biasa adalah memposting gambar palet warna tersebut dengan caption, “Kami suka warna ini!”. Namun, aksi yang bernilai adalah dengan cepat membuat sebuah artikel blog atau infografis berjudul “5 Cara Kreatif Mengaplikasikan Color of the Year pada Desain Brosur dan Kemasan Anda”. Konten ini tidak hanya menunjukkan bahwa brand Anda mengikuti tren, tetapi juga memposisikan Anda sebagai ahli yang memberikan solusi praktis bagi audiens. Anda tidak hanya menumpang, Anda menjadi sumber daya yang bermanfaat.
Menemukan Sudut Pandang Unik Milik Brand Anda
Setiap brand memiliki kepribadian atau brand voice yang unik. Inilah yang membuat eksekusi newsjacking Anda otentik. Sebuah brand minuman energi yang persona-nya jenaka dan menantang tentu akan merespons sebuah momen viral dengan cara yang sangat berbeda dibandingkan sebuah lembaga keuangan yang persona-nya serius dan dapat dipercaya. Rahasianya adalah konsistensi. Pastikan konten newsjacking Anda terasa seperti benar benar datang dari brand Anda, bukan dari seorang admin media sosial yang panik mencari konten. Tanyakan pada diri sendiri, “Jika brand saya adalah seorang manusia, bagaimana ia akan menanggapi berita ini?” Jawaban dari pertanyaan itulah yang akan melahirkan konten yang tulus dan beresonansi kuat dengan pengikut setia Anda.
The Exit Strategy: Tahu Kapan Harus Berhenti dan Mundur

Inilah rahasia yang mungkin paling jarang dibahas. Seorang ahli newsjacking tidak hanya tahu kapan harus masuk, tetapi juga tahu kapan harus keluar. Siklus hidup sebuah tren atau berita di internet sangatlah singkat. Apa yang relevan hari ini bisa jadi basi keesokan harinya. Terus menerus mengungkit sebuah meme yang sudah tidak lucu lagi hanya akan membuat brand Anda terlihat lambat dan putus asa. Kunci dari exit strategy yang baik adalah kepekaan. Pantau terus percakapan; ketika intensitasnya mulai menurun dan orang orang mulai beralih ke topik lain, itulah saatnya bagi brand Anda untuk diam dan dengan anggun mundur dari panggung. Ini menunjukkan bahwa brand Anda cerdas, lincah, dan selalu fokus pada apa yang relevan saat ini.

Pada akhirnya, newsjacking bukanlah jalan pintas menuju popularitas. Ia adalah sebuah disiplin strategis yang menguji kecepatan, kreativitas, empati, dan yang terpenting, pengendalian diri sebuah brand. Ia adalah seni menari di atas gelombang percakapan publik, di mana satu langkah yang salah bisa membuat Anda tenggelam. Namun, jika dilakukan dengan pertimbangan yang matang, newsjacking mampu membangun koneksi yang otentik dengan audiens, menunjukkan bahwa brand Anda tidak hanya hidup di dunianya sendiri, tetapi juga menjadi bagian dari dunia mereka.

