Imlek merupakan, hari yang dinanti oleh orang-orang Tionghoa. Khususnya para etnis Cina, mereka selalu merayakan imlek setiap tahunnya di bulan Februari. Banyak perayaan khusus yang mereka lakukan. Termasuk hidangan imlek yang tersaji khusus di meja makan. Namun, ternyata ada perbedaan hidangan imlek di China dengan Indonesia. Seperti berikut ini perbedaan hidangan imlek yang perlu diketahui.

1. Minuman Beralkohol VS Sirup atau Soda

hidangan-imlek-soft-drink

Bagi negara di belahan benua lainnya, minuman beralkohol justru dilegalkan sebagai bentuk perayaan Imlek. Maka, tidak heran jika hidangan yang tersaji selalu disandingkan dengan minuman beralkohol. Terlebih lagi di China yang kurang afdol jika tidak merayakan Imlek dengan minuman beralkohol. Berbeda dengan di Indonesia, di negara yang mayoritas muslim sehingga memiliki aturan tersendiri ketika ingin mengkonsumsi alkohol. Sehingga sebagai alternatif, warga Tionghoa di Indonesia menggantinya dengan menyajikan minuman sirup atau bersoda. Tidak jarang, setiap perayaan selalu tersaji minuman bersoda atau sirup.

Baca juga : Cetak Goodie Bag untuk Imlek di Sini! Ragam Desain Tersedia

2. Lumpia

hidangan-imlek-lumpia

Makanan yang sudah familiar di Indonesia ini ternyata memiliki filosofi yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa di China. Mereka percaya bahwa dengan makan lumpia rezeki mereka akan terus bertambah. Hal ini disebabkan karena Lumpia memiliki makna berupa simbol kekayaan. Di Indonesia, lumpia tidak selalu disajikan saat Imlek. Bahkan bisa menjadi menu camilan sehari-hari. Lumpia ini biasanya berisikan sayuran semacam wortel atau lobak.

3. Mengkonsumsi Sawi Hijau dalam Sekali Suap

hidangan-imlek-sawi-hijau

Perayaan imlek di China, menu lainnya yang harus disantap adalah hidangan berupa sawi hijau. Eits, namun ada persyaratannya lho. Yakni Anda harus menyantap hidangan sawi hijau tersebut dalam sekali suap. Sawi hijau melambangkan umur panjang. Jadi, jika masyarakat Tionghoa di China mengkonsumsi hanya dalam sekali suap, maka mereka percaya bahwa umur mereka akan bertambah. Sedangkan di Indonesia hidangan sawi hijau tidak selalu berada di atas menu hidangan Imlek.

4. Asin VS Manis

hidangan-imlek-asin-vs-manis

Ciri-ciri hidangan imlek yang sering tersaji adalah makanan jenis asin. Jika di China, hidangan imlek hanya tersedia varian asin, mulai dari menu utama hingga pelengkap. Sedangkan di Indonesia, citarasa makanan Imlek identik dengan makanan manis. Penggunaan kecap manis itu sangat mencerminkan budaya Jawa. Hal ini karena masih dipengaruhi oleh akulturasi makanan jawa yang serba manis serta tambahan bumbu yang kuat. Oleh itu, hidangan imlek di China dan Indonesia sangat berbeda. Bahkan, dari penggunaan bumbu juga sudah berbeda.

Baca juga : Ternyata Ini Arti dari Kalimat ‘Gong Xi Fa Cai’ yang Sebenarnya

5. Tangyuan

hidangan-imlek-tangyuan

Tangyuan merupakan menu khas Imlek yang biasa disantap oleh orang Tionghoa di China. Makan ini jika di Indonesia serupa dengan ronde. Mereka percaya jika menghidangkan tangyuan bisa mempererat tali kasih yang ada di keluarga mereka. Berbeda dengan di Indonesia, jarang sekali tangyuan disajikan atau malah menu tersebut hampir tidak pernah dijadikan menu hidangan Imlek. Anda dapat menyajikan menu ini untuk merayakan imlek bersama keluarga. Selain rasanya yang enak dengan kuah hangat dari jahe, akan lebih menambah suasana harmonis dalam keluarga. Suasana imlek semakin berkesan.

Itulah beberapa perbedaan hidangan imlek di China dengan Indonesia. Bahkan dari beberapa hidangan tersebut memiliki arti yang bagus jika diartikan menurut ramalan Tionghoa. Wah, tidak terasa imlek akan datang dalam hitungan minggu. Pastikan Anda sudah mempersiapkan semua hal ya, jangan sampai ada yang terlewatkan. Agar momen imlek semakin terasa.