Portfolio menjadi salah satu media yang banyak dimanfaatkan para desainer grafis untuk menarik perhatian klien. Namun, cara mempromosikan diri dengan portfolio saat ini kurang efektif dalam membuat diri Anda tampak menonjol dibandingkan dengan banyaknya desainer grafis di luar sana. Mulai sekarang cobalah membuat sesuatu yang unik dan menjadikan diri Anda berbeda. Dengan demikian, ada nilai tambah yang Anda dapatkan di mata klien.
Hal terpenting yang harus Anda pertimbangkan adalah berapa banyak waktu yang Anda miliki untuk mempromosikan diri secara maksimal. Jangan terlalu memaksakan diri dengan entri blog atau ilustrasi harian kecuali jika Anda merasa bisa melakukan pekerjaan yang hebat di dalamnya setiap hari. Untuk mencegah kesalahan, ini cara mempromosikan diri sebagai desainer grafis yang dapat Anda wujudkan.
1. Mulailah dengan Personal Project
Menunjukkan karakter dan keunikan Anda sebagai desainer grafis memegang peranan sangat penting saat mempromosikan diri di hadapan klien. Anda dapat memulainya dengan personal project, dimana desain yang Anda buat disesuaikan dengan bakat dan minat dalam deadline yang Anda tentukan sendiri. Beberapa klien sering kali membutuhkan talenta yang tak hanya mampu membuat desain yang dibutuhkan, tapi juga memiliki look and feel yang khas dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Luangkan waktu untuk memilah dan memilih karya terbaik dari berbagai desain yang pernah Anda buat untuk ditampilkan pada sebuah platform desain. Pastikan Anda memilih bukan hanya paling baik dari sisi hasil teknis pengerjaan, tapi juga unik dan menampilkan karakteristik Anda sebagai desainer grafis. Misalnya, Anda ingin menunjukkan portfolio desain materi profil company profile, Anda bisa menunjukkan gaya profesional yang khas dan paling Anda kuasai.
2. Gunakan Resolusi Terbaik
Sebagai desainer grafis, Anda tentu memahami jika gambar yang tampil dengan resolusi buruk akan tampak kabur atau pecah. Tentu saja, dalam portfolio karya yang yang ditampilkan, Anda harus memastikan telah menggunakan resolusi terbaik untuk tampilan di layar komputer ataupun smartphone.
Di Indonesia, beberapa klien masih menggunakan cara konvensional dalam proses kerja, jadi ada kemungkinan mereka mencetak beberapa contoh karya Anda untuk persetujuan vendor di tingkat internal perusahaan. Dengan resolusi terbaik, Anda dapat meminimalisir kemungkinan hasil cetakan karya tersebut terlihat buruk.
3. Ciptakan Personal Branding Anda
Personal branding yang Anda ciptakan mampu menentukan bagaimana orang lain sebagai klien melihat ciri khas desain dan tingkat keahlian yang Anda miliki. Pastikan bahwa Anda telah memutuskan siapa yang akan menjadi target klien sebelum menciptakan personal branding lewat portfolio yang Anda buat. Jangan ragu untuk membuat desain kartu nama, letter head, amplop, map, CV, dan portfolio dengan desain yang menarik antusiasme klien untuk lebih dekat mengenal karya-karya Anda.
4. Aktif Blogging
Kredibilitas Anda akan semakin baik di mata klien ketika Anda aktif menggunakan internet, seperti blogging dan media sosial. Hal ini tentu menunjukkan bahwa Anda adalah desainer grafis yang kekinian dan berpikiran terbuka dalam menghadapi kemajuan teknologi. Selain itu, rutin menulis blog dengan domain website yang menggunakan nama brand Anda akan memudahkan klien menemukan karya-karya Anda melalui mesin pencarian.
Cara mempromosikan diri sebagai desianer grafis tadi tidaklah sulit, bukan? Pastikan portfolio desain Anda selalu diperbarui secara konstan, bukan sekadar media promosi yang hanya Anda buat sekali di awal dan ditambah sesekali saja. Melakukan perbaruan secara konstan akan membuat portfolio desain Anda lebih terstruktur dan mudah untuk ditelusuri oleh calon klien.