Sebagai negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di Indonesia, sudah barang tentu negara ini memiliki masjid dengan jumlah yang sangat besar. Desain dan arsitekturnya pun beragam yang dipengaruhi oleh berbagai kultur seperti Timur Tengah, Eropa, Asia, hingga kekhasan lokal. Berikut kami rangkum beberapa masjid terindah di Indonesia dengan keunikannya masing-masing.
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam
Mari kita mulai dari ujung paling barat Indonesia, Aceh. Daerah ini memiliki masjid yang sangat terkenal seantero Nusantara dan merupakan salah satu masjid terindah di Indonesia. Salah satu hal menakjubkan tentang masjid ini adalah ketika tsunami melandah Aceh pada tahun 2004, masjid ini tetap tegak berdiri dan menjadi tempat berlindung bagi warga Aceh kala itu. Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Raya Baiturrahman. Masjid ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda, pemimpin Aceh kala itu, pada tahun 1612.
Masjid ini didesain oleh G. Bruins dengan menganut gaya revival, yang dapat dilihat pada kubah dan menaranya. Masjid ini telah menjadi saksi sejarah banyak peristiwa penting yang terjadi di Aceh sehingga banyak dikunjungi oleh para turis sebagai wisata sejarah. Masjid ini menjadi salah satu masjid terindah di Indonesia, dengan berbagai kaligrafi yang indah dan air mancur bergaya Turki.
Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau
Beranjak ke daerah lain, namun masih di daerah Sumatera, yakni Kepulauan Riau. Di daerah ini terdapat Masjid Agung An-Nur yang merupakan salah satu masjid terindah di Indonesia selanjutnya. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1968, dengan total pembangunan membutuhkan 5 tahun. Masjid ini didesain agar dapat menampung 4.000 jamaah dari berbagai daerah.
Masjid yang indah ini memadukan berbagai gaya ke dalam arsitekturnya, yaitu Melayu, Turki, Arab dan India. Sekilas, masjid ini terlihat serupa dengan Taj Mahal di India. Gaya melayu diadopsi ke bentuk kubah dan empat menara kecil lainnya.
Masjid Dian Al-Mahri, Depok, Jawa Barat
Masjid terindah di Indonesia selanjutnya terdapat di pulau seberang, yaitu Jawa. Di pulau ini terdapat beberapa masjid indah yang cukup terkenal, salah satunya adalah Masjid Dian Al-Mahri, atau lebih dikenal dengan Masjid Kubah Emas. Masjid ini dibangun oleh Hajjah Dian Djuriah Maimun Al-Rasyid, seorang pengusaha yang berasal dari Banten.
Menempati area seluas 50 hektar, masjid ini didesain untuk menampung lebih dari 20.000 jamaah. Emas setebal dua hingga tiga milimeter digunakan untuk melapis satu kubah utama dan empat kubah kecil di sekitarnya. Sementara itu, enam menara segi-enam dengan granit berwarna abu-abu yang didatangkan khusus dari Itali untuk menghiasi interior masjid ini.
Masjid Rahmatan Lil Alamin (Al-Zaytun), Indramayu, Jawa Barat
Disebut-sebut sebagai salah satu masjid terindah di Indonesia, yaitu Masjid Rahmatan Lil Alamin. Masjid ini berada di Jawa Barat, tepatnya di kompleks Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu. Masjid ini menempati lahan seluas 6 hektar dan dapat menampung sekitar 100.000 jamaah!
Didesain oleh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, masjid ini berada di pusat kompleks pesantren. Arsitekturnya merupakan kombinasi kekhasan lokal dan gaya kontemporer, yang ditunjukkan oleh kubahnya yang terinspirasi gaya Turki Utsmani, Fatimmiyah dan kubah-kubah terkenal lainnya. Hal lain yang membuatnya berbeda adalah jumlah lantainya yang mencapai tujuh lantai sehingga menjadikannya sebuah fenomena di antara masjid-masjid lainnya.
Masjid Agung Surabaya, Surabaya, Jawa Timur
Kita sampai di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di kota Surabaya. Kota ini mempunyai Masjid Al Akbar, atau dikenal juga dengan nama Masjid Agung Surabaya, yang termasuk sebagai salah satu masjid terindah lainnya di Indonesia. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 2000 dan diresmikan oleh Presiden RI saat itu, yakni KH. Abdurrahman Wahid atau dikenal juga dengan sebutan Gus Dur.
Masjid ini mempunyai ciri khas berupa pola-pola daun pada kubahnya, dengan warna utama biru dan hijau gelap, sehingga memberikan perasaan damai saat melihatnya. Hal unik lainnya adalah bentuk kubahnya yang menyerupai telur dengan tinggi mencapai 27 meter!
Masjid Islamic Center, Samarinda, Kalimantan Timur
Berpindah ke pulau di sebelah utara, yaitu Kalimantan. Pulau ini mempunyai masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Samarinda, yaitu Masjid Islamic Center. Masjid ini adalah yang kedua terbesar di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara. Bertempat di tepi Sungai Mahakam, masjid ini menjadi semakin menarik.
Di kompleks masjid yang termasuk dalam masjid- masjid terindah di Indonesia ini terdapat tujuh buah menara, dengan menara tertinggi mencapai 99 meter. Hal ini merupakan simbol dari Asmaul Husna, yakni nama-nama baik Allah yang berjumlah 99. Desain menara masjid ini terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah, serta Masjid Haghia Sophia di Istanbul, Turki.
Masjid Al Markaz Al Islami, Makassar, Sulawesi Selatan
Masjid terindah di Indonesia selanjutnya berada di Pulau Sulawesi, tepatnya di provinsi Sulawesi Selatan. Di ibu kotanya, Makassar, terdapat masjid Al Markaz Al Islami. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1996 oleh arsitek Ir. Ahmad Noeman. Luas kompleks masjid ini mencapai 10.000 meter persegi. Desain masjid ini terinspirasi oleh Masjidil Haram di Mekah, dan Masjid Nabawi di Madinah.
Kekhasan lokal dari Sulawesi Selatan sangat kental terasa pada desain masjid ini. Hal ini dapat terlihat dari bentuk atapnya, yang berbentuk piramid persegi, yang mirip dengan desain rumah Bugis dan juga Masjid Katanka, yang merupakan masjid tertua di Sulawesi.
Masjid Istiqlal, Jakarta, DKI Jakarta
Masjid indah terakhir yang masuk ke dalam daftar ini berada di ibu kota negara, Jakarta. Masjid ini adalah Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia dan bahkan seantero Asia Tenggara, dan termasuk masjid terindah di Indonesia. Pembangunan masjid ini diperintahkan langsung oleh presiden saat itu, Ir. Soekarno. Masjid ini baru dibuka untuk masyarakat pada tahun 1978 dan didesain untuk dapat menampung lebih dari 200.000 jamaah!
Awalnya masyarakat beranggapan desain masjid ini terlalu modern dan terlalu mengikuti gaya Arab sehingga tidak harmonis dengan kultur lokal Indonesia. Menanggapi hal tersebut, akhirnya Presiden selanjutnya, yakni Soeharto, membangun banyak masjid lainnya di Indonesia dengan mengadopsi kultur Jawa, dengan gayanya yang terkenal yakni atap tingkat tiga.
