Siapa yang tidak kenal dengan wanita cantik berdarah timur tengah yang satu ini. Najwa Shihab, dikenal lugas dan kritis dalam menanyakan sesuatu hal. Ini terlihat ketika ia menjadi pembawa berita dan melontarkan pertanyaan tajam ke narasumber. Dengan sikapnya yang seperti itu, kini ia menjadi sosok idola baru dikalangan anak muda. Wanita yang kerap disapa Nana ini, sudah lama di dunia jurnalistik sejak 2001 silam. Lama dalam bidang itu, membuat Najwa Shihab akrab dengan sejumlah tokoh penting dalam negeri atau luar negeri yang berhasil ia wawancarai. Karirnya sudah tidak dapat diragukan lagi, ia sukses meraih banyak penghargaan.

najwa-shihab-04

Najwa Shihab adalah lulusan sarjana Hukum, namun ia memilih karir sebagai seorang jurnalis dibanding dalam bidang hukum. Putri dari pasangan ulama Quraish Shihab dengan Fatmawati Assegaf itu mengawali karirnya sebagai seorang reporter di beberapa televisi swasta di Indonesia. Wanita kelahiran Makassar, 16 September 1977 ini mulai naik daun saat meliput bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam. Ia melaporkan segala fakta terkait yang terjadi mengenai bencana tersebut. Gaya bicaranya yang tegas, kritis, namun tetap menampilkan sisi humanis ini telah menyentuh hati masyarakat ketika menyaksikannya.

Baca juga : Belajar dari Kisah Merry Riana Si Pemilik Mimpi Sejuta Dolar

Sejak ia terjun ke dunia jurnalistik, dikenal sebagai sosok wartawan yang independen dan netral. Hal itulah yang akhirnya membuat ia mendapat kepercayaan sebagai moderator debat calon Gubernur DKI Jakarta 2007 silam. Karirnya yang semakin cemerlang , ia dipercaya untuk memandu sebuah program bernama Mata Najwa. Sebuah program yang menghadirkan tokoh-tokoh penting dalam negeri ini menjadi perbincangan hangat saat itu. Termasuk Najwa Shihab yang menjadi pembicara kala itu.

najwa-shihab-03

Program yang ia bawakan itu, ternyata mencuri perhatian pihak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) hingga mendapatkan KPI Awards. Penghargaan yang ia dapat saat itu sebagai Program televisi Terbaik tahun 2013 dan 2014. Setelah itu Mata Najwa mendapat penghargaan yang sama di tahun 2018. Bahkan dari program televisi tersebut, Najwa meluncurkan buku dengan judul “Catatan Najwa” pada tahun 2016 silam. Buku ini merupakan sebuah ekspresi dirinya atas berbagai isu yang dibahas dalam program Mata Najwa.

Sayangnya pada tahun 2017, ia memutuskan untuk mundur dari televisi yang sudah membesarkan namanya tersebut. Keluarnya Najwa, tidak menghilangkan kreativitasnya untuk menyuguhkan konten-konten positif dan berkualitas. Hingga akhirnya ia membuat sebuah channel YouTube untuk menyalurkan passionnya tersebut. Melalui channel YouTubenya tersebut, penonton diajak untuk menyaksikan program-program diskusi, reportase, dokumenter, opini, hingga ruang interaksi.

Anda juga dapat melihat tayangan tersebut untuk mencari ragam inspirasi. Berkarir selama 18 tahun di dunia jurnalistik dan penyiaran mencatat banyak penghargaan yang ia dapatkan. Debutnya di dunia jurnalistik sebagai reporter televisi yang populer membuat ia meraih penghargaan pertama dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) dan PWI Jakarta Raya (PWI Jaya) tahun 2005 silam. Selain itu, ia juga meraih anugerah sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV tahun 2006 lalu.

Baca juga : Diela Maharanie, Sosok Kreatif Dibalik Stiker Unik Instagram

najwa-shihab-05

Najwa Shihab dikenal menjadi pribadi yang sederhana, hal ini terlihat ketika dirinya sedang travelling bersama keluarga kecilnya. Walau sudah dikenal publik, ia tetap berpenampilan rapi dan elegan. Wanita yang hobi baca buku itu senang dengan tampilan kasual. Wanita yang kerap kali berpenampilan santai dengan gayanya yang simple selalu menarik perhatian netizen. Selain itu, ia juga menjadi inspirasi para jurnalis perempuan. Terutama para jurnalis muda yang ingin berkarya dan melebarkan sayap mereka dalam bidang jurnalistik.

Itulah kisah inspiratif dari seorang Najwa Shihab, dari kisah perjalanannya ini Anda dapat mengambil kesimpulan bahwa kuliah dengan jurusan apapun dapat sukses jika Anda tekun, konsisten, dan terus belajar. Ingat bahwa kuliah atau sekolah tidak menentukan Anda untuk menjadi seseorang yang sesuai dengan perkuliahan.