Sebagus apa pun konten dari suatu buku, hal tersebut akan percuma apabila tidak diimbangi dengan cover atau sampul yang menarik. Pasalnya, kebanyakan pembaca pasti akan terlebih dulu menilai desain cover buku sebelum membelinya.
Coba posisikan diri Anda sebagai seorang pembaca. Saat berada di toko buku, kemungkinan besar Anda akan mengamati deretan buku di rak, yang dipajang dengan cover menghadap depan. Anda akan mengambil buku apabila cover-nya terlihat menarik, baru setelah itu membaca sinopsis di bagian belakang buku.
Karenanya, jika Anda berencana untuk menerbitkan buku, membuat desain cover yang menarik merupakan kewajiban. Untuk membantu Anda, simak tips-tips dari beberapa penulis internasional berikut ini.
1. Buat Pembaca Merasakan Sesuatu – Joe Conlan
Joe Conlan adalah seorang penulis novel berjudul Nameless, yang mengusung genre thriller. Banyak pembaca yang bercerita kepada Conlan bahwa mereka tertarik membeli Nameless karena awalnya tertarik dengan desain cover. Conlan memang sengaja memilih desain yang dapat menggambarkan kesan dark dari ceritanya. Ia ingin agar cover bukunya bisa membuat pembaca merasakan sesuatu ketika melihatnya. Nah, untuk novel Nameless ini, Conlan ingin pembaca merasa ngeri saat melihat cover-nya, yang mana memang sangat mencerminkan isi buku.
2. Gambar dan Tulisan Harus Jelas – J. Pepper Bryars
Desain cover buku yang menarik juga harus memiliki gambar dan tulisan yang jelas. Dengan begini, feel yang berusaha disampaikan melalui cover bisa ditangkap secara jelas oleh calon pembaca. Lebih dari itu, desain cover dengan gambar dan tulisan yang jelas juga akan membantu Anda ketika menjual buku secara online. Pepper Bryars, penulis buku Undaunted: Five True Stories from World War II, menjelaskan bahwa ketika dijual di toko-toko online, gambar cover buku biasanya ditampilkan dalam ukuran yang tidak terlalu besar. Nah, dengan gambar dan tulisan yang jelas, hal tersebut tidak akan menjadi masalah karena calon pembaca masih bisa menangkap pesan yang disampaikan melalui cover buku.
3. Anggap Cover sebagai Bagian dari Puzzle – Dennis Tabor
Penulis buku God of Burden ini memiliki pandangan yang cukup unik. Bagi Tabor, menulis buku seperti sedang menyelesaikan puzzle 10.000 keping dengan mata tertutup. Setelah selesai menulis, hal terakhir yang harus ia lakukan untuk melengkapi puzzle adalah menemukan desain yang dapat menarik perhatian calon pembaca. Untuk itu, Tabor pun ikut mengawasi proses pembuatan desain cover buku dan rajin memberikan feedback.
4. Harus Mencerminkan Isi Buku – Audrey Cavanecia
Desain cover buku yang efektif tak hanya harus menarik, tapi juga mampu mencerminkan isinya. Jangan sampai pembaca merasa dibohongi oleh cover buku Anda. Untuk itu, Audrey Cavenecia, penulis buku The Alcohol Diet, menyarankan agar Anda menulis daftar berisi poin-poin penting buku. Lalu, gunakan daftar tersebut sebagai panduan Anda dalam mendesain cover buku. Dengan begini, cover buku Anda tak hanya akan memiliki desain menarik, tapi juga mampu menyampaikan isi buku secara tepat.
5. Manfaatkan Media Sosial untuk Mendapat Masukan – Federico Pistono
Membuat desain cover buku memang merupakan hal yang cukup menantang. Terkadang Anda bingung harus memilih font atau warna apa yang cocok. Jika Anda cukup aktif di media sosial, Anda bisa meniru langkah Federico Pistono, penulis buku Robots Will Steal Your Job But That’s Ok. Saat kesulitan menentukan desain cover mana yang harus dipilih, ia bertanya kepada para followers-nya di Facebook dan Twitter, lalu mencatat setiap masukan yang masuk.
Desain cover merupakan salah satu penentu keputusan seseorang sebelum membeli buku. Berbagai tips dari kelima penulis internasional di atas dapat membantu Anda untuk merancang desain cover buku yang tak hanya menarik, tapi juga membuat calon pembaca membeli dan membaca buku Anda.
