Beberapa survey menyangkut kondisi perekonomian keluarga muda di beberapa wilayah dunia, termasuk Indonesia, memberikan hasil data yang mencengangkan. Dikatakan bahwa sebagian besar keluarga muda mengalami kebangkrutan di awal usia 30. Kenapa hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana kita bisa menghindari bangkrut di usia 30? Tim Uprint.id akan memberikan pandangan dan saran kepada sahabat lewat artikel berikut ini.
Baca juga: Hindari 5 Kesalahan Ini, Jika Tidak Ingin Bisnis Kuliner Anda Bangkrut
Alasan Bangkrut di Usia 30
Menurut survey yang dilakukan majalah The Star, kurang lebih 60% orang mengalami kebangkrutan di usia 30 atau sebelumnya dikarenakan beberapa hal berikut ini:
1. Banyak Membeli Barang Mahal yang Tidak Perlu
Hal pertama yang ternyata menjadi alasan kebangkrutan banyak keluarga muda di usia 30 yaitu terlalu sering membeli barang mahal. Masalahnya barang-barang mahal tersebut tidak terlalu diperlukan, alias hanya untuk mengikuti dan memenuhi gaya hidup. Coba kini kita lihat ke dalam diri sendiri, apakah alasan pertama ini ada di dalam diri kita? Ketika ada teman mengenakan sepatu berharga jutaan, apakah kita cenderung akan membeli sepatu dengan harga yang sama demi sebuah gaya hidup? Atau kita sudah bisa mengerem keinginan tersebut dan memilih sepatu dengan harga yang sesuai kemampuan ekonomi kita?
2. Menikah tanpa Perencanaan Matang
Selain kecenderungan membeli barang mahal yang tidak diperlukan, ternyata menikah tanpa perencanaan juga menjadi salah satu penyebab kebangkrutan. Mereka yang menikah tanpa memiliki perencanaan cenderung akan mengalami kolaps, bahkan sejak di awal pernikahan, karena tidak memiliki konsep yang jelas dalam mengatur ekonomi rumah tangga. Mereka gagap dalam mengalokasikan kebutuhan hidup dan menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran rutin. Apakah Anda berada dalam kondisi ini? Jika ya, segera benahi kondisi rumah tangga Anda.
Baca juga: Simak 5 Jurus Ini Agar Tetap Semangat Jalani Bisnis
3. Kredit Konsumtif bukan Produktif
Fasilitas kredit yang semakin mudah didapat ternyata membuat keluarga-keluarga muda dimanjakan. Sayangnya mereka tidak menggunakan fasilitas tersebut untuk melakukan hal yang produktif, misal kredit untuk membangun usaha. Kredit yang banyak dicari sekarang ini justru kredit-kredit yang sifatnya konsumtif dan sebenarnya bisa dihindari, seperti kredit mobil dan kredit motor.
4. Terjerat Kartu Kredit
Inilah alasan terakhir namun yang paling mengerikan; kartu kredit! Kartu kredit ini bagaikan lintah darat yang bisa mencekik kita setiap saat. Manis di awal, pahit kemudian. Hampir setiap bank kini dengan mudah menawarkan kartu kredit kepada nasabahnya. Awalnya mungkin terasa memudahkan, namun jika perekonomian kita belum stabil, kartu kredit justru bisa membuat kita jatuh ke dalam sumur kebangkrutan yang paling dalam.
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan agar Lebih Teratur Hingga Gajian Lagi
5 Tips Menghindari Bangkrut di Usia 30
Meski begitu data yang disampaikan oleh The Star jangan sampai membuat kita takut berlebihan. Kebangkrutan bisa dicegah, apalagi jika kita telah mengetahui empat alasan utama penyebab terjadinya kebangkrutan tersebut. Tentu saja jika kita tidak ingin bangkrut di usia 30, jangan sampai kita terjebak ke dalam empat kondisi di atas.
Selain menghindari empat kondisi di atas, kita juga bisa melakukan 5 upaya berikut ini agar terhindar dari kebangkrutan di usia 30:
1. Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan
Ini adalah hal paling penting yang harusnya sudah kita kuasai sejak kecil; bisa membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan harus dibeli, dan mana yang hanya merupakan keinginan – bisa ditangguhkan dulu, atau bahkan tidak harus dibeli. Cara paling mudah untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan yaitu jika sesuatu itu memang hal yang benar kita butuhkan, maka ketika barang tersebut tidak ada, hidup kita akan pincang, misal kebutuhan akan listrik, air, makanan dan pakaian. Tentu saja kebutuhan tiap individu itu berbeda, pastikan juga mengecek kondisi ekonomi keluarga Anda. Jangan hanya karena tergiur tetangga sebelah rumah yang membeli mobil, Anda juga buru-buru membeli mobil sedang sebetulnya sebuah motor saja masih cukup memenuhi kebutuhan transportasi keluarga Anda.
Ketika Anda menginginkan sebuah barang, endapkan keinginan itu setidaknya selama dua minggu, jangan langsung membelinya untuk mengetahui apakah Anda benar-benar membutuhkannya. Jika dalam dua minggu, barang tersebut masih dipajang di toko, dan Anda masih terus terbayang-bayang dengan barang itu, maka artinya barang itu memang berjodoh dengan Anda, belilah. Namun jika belum ada dua minggu, Anda sudah melupakan keinginan untuk membelinya, atau barang tersebut sudah dibeli orang lain, artinya barang itu memang bukan kebutuhan Anda.
Baca juga: Orang yang Selalu Bahagia akan Mengatur Keuangan dengan Cara Seperti Ini
2. Buatlah Rencana Jangka Pendek dan Panjang
Tuhan memang telah berjanji akan mencukupkan rezeki setiap hambaNya, namun bukan berarti kita tidak melakukan usaha terbaik. Pernikahan adalah salah satu hal yang bisa membuka pintu rezeki, tentunya jika kita merencanakannya sebaik-baiknya. Pastikan sebelum Anda memutuskan menikah dengan seseorang, berdiskusilah dengan pasangan Anda mengenai rencana jangka pendek dan panjang rumah tangga Anda. Terbukalah mengenai pendapatan Anda dan bagaimana pendapatan itu akan diatur. Berapa yang harus disimpan untuk tabungan masa depan dan kebutuhan dadakan, serta berapa yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan bulanan dan harian. Perencanaan yang matang akan membantu Anda menciptakan ekonomi rumah tangga yang sehat.
3. Berinvestasi
Alih-alih menabung, berinvestasi akan jauh lebih baik dalam menghindari bangrut di usia 30. Salah satu investasi yang paling aman yaitu investasi dalam bentuk emas. Harga emas cenderung paling stabil dan malah lebih sering naik tiap tahunnya. Sisihkan pendapatan Anda tiap bulan untuk membeli emas. Ketika suatu saat Anda membutuhkan dana dadakan, Anda bisa menjual emas tersebut. Reksa dana juga bisa menjadi pilihan investasi lainnya.
Baca juga: 5 Tips Anti Gagal Menabung untuk Orang Boros
4. Hindari Kredit
Jangan terlalu terpedaya dengan gaya hidup. Gaya hidup hanya akan menjerumuskan Anda ke dalam hutang yang tak akan ada habisnya. Jika memang Anda belum mampu membeli mobil, jangan memaksakan diri untuk membelinya hanya demi sebuah gengsi. Jika pun Anda terpaksa mengambil pinjaman, pastikan kredit itu menghasilkan sesuatu yang produktif, misalnya untuk membangun atau mengembangkan usaha. Jangan sampai Anda berhutang untuk sebuah keinginan konsumtif, karena keinginan dan nafsu akan selalu membuat kita tak pernah cukup.
5. Cari Lingkungan yang Sehat
Teman Anda adalah cerminan diri Anda. Jika Anda banyak bergaul dengan para sosialita yang selalu berkejaran memenuhi keinginan demi keinginan untuk sebuah gengsi dan gaya hidup, maka perlahan Anda pun akan terseret dalam arus yang sama. Namun jika Anda banyak berkumpul dengan orang-orang yang bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, orang-orang yang tidak mementingkan gaya hidup, maka Anda pun akan terbentuk menjadi pribadi yang sama. Lingkungan akan sangat mempengaruhi keputusan kita, maka pastikan kita memilih mutual friends yang sehat dan bisa membantu kita menghindari bankrut di usia 30.