Bagi seorang desainer, menguasai aplikasi untuk memanipulasi grafik secara digital adalah hal yang wajib. Pada umumnya, ada dua software yang sering digunakan untuk mendesain, yakni Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop. Menguasai salah satu saja sebenarnya kurang cukup karena walaupun sering dianggap sama, keduanya memiliki fungsi spesifik yang berbeda. Jenis grafik atau gambar yang dihasilkan pun tidak sama. Berikut perbedaan dari Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop yang perlu Anda ketahui.
1. Fungsi dan Penggunaan
Adobe Illustrator muncul tiga tahun lebih dulu sebelum Adobe Photoshop dibuat di tahun 1990. Adobe menciptakan dua software yang berbeda tentunya bukan tanpa alasan, bukan?
Photoshop digunakan untuk membuat gambar yang berbasis piksel, sedangkan untuk gambar yang berbasis vektor, Illustrator lebih sesuai. Jika dilihat dari kualitas gambar, gambar yang berbasis vektor cenderung lebih baik. Karena berbasis vektor, Anda dapat memanipulasi ukuran gambar tanpa mengurangi kualitas gambar itu sendiri. Seandainya Anda memperbesarnya pun tidak akan pecah-pecah. Bahkan Illustrator memiliki kemampuan zoom hingga sembilan kali tanpa membuat gambar buram. Oleh sebab itu, biasanya, software ini digunakan oleh desainer logo karena mendesain logo diperlukan ketepatan dan detil yang benar-benar teliti. Selain logo, Anda juga bisa menggunakan Illustrator untuk membuat banner dan brosur.
Berbeda halnya dengan Photoshop. Karena gambarnya berbasis piksel, maka hal ini cukup merepotkan ketika Anda harus memperbesar ukuran gambar dari aslinya. Dibanding Illustrator, Photoshop hanya memiliki kemampuan zoom sebesar 300 persen sehingga ketika Anda memperbesar ukuran gambar, maka gambar akan terlihat pecah atau buram. Jadi, kurang cocok untuk pembuatan logo yang memerlukan detil super teliti. Photoshop merupakan aplikasi yang praktis untuk memanipulasi gambar seperti memberikan efek-efek tertentu. Itulah mengapa Photoshop sering dipakai oleh para fotografer.
2. Kelebihan dan Kekurangan
Kedua aplikasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin Anda pernah mengalami, ketika mencetak logo di kertas maupun kaus, hasilnya berbeda dengan yang ada di layar monitor. Logo yang Anda cetak tidak sehalus dan setajam yang terlihat di layar komputer. Di sinilah Anda bisa melihat kelemahan file berbasis piksel dari Photoshop. Akan berbeda ceritanya kalau Anda memakai file berbasis vektor yang bisa menghasilkan gambar lebih tajam.
Oleh sebab itu, dari sisi ketajaman, tentu saja Illustrator lebih baik. Tapi hal ini bukan berarti tanpa konsekuensi. Karena detil yang dihasilkan sangat bagus, maka perlu waktu yang lama untuk membuatnya dan tentu saja lebih sulit. Sedangkan Photoshop lebih praktis dalam penggunaannya karena file berbasis piksel lebih fleksibel untuk diedit, seperti bermain dengan gradien dan blending.
Meskipun keduanya ditujukan untuk kebutuhan yang berbeda, tapi tak ada salahnya jika Anda menguasai kedua software tersebut untuk menjadi seorang desainer profesional. Dengan pengetahuan tersebut, Anda bisa berkreasi menggunakan keduanya untuk menghasilkan desain yang sesuai dengan permintaan klien.