Salah satu tren dalam arsitektur hunian adalah penggunaan kermaik yang dicetak hingga batu alam sebagai material bangunannya. Dibandingkan batu bata, kini penggunaan batu alam lebih populer di masyarakat. Hunian minimalis merupakan hunian yang seringkali menggunakan batu alam sebagai material bangunannya. Hal ini wajar karena kesan hunian yang minimalis akan menjadi dinamis dan mewah setelah divariasikan dengan batu alam. Dengan material batu alam, kamu akan mendapatkan hunian yang memiliki kesan spiritual, alami sekaligus kokoh.
Beberapa jenis batu alam yang seringkali digunakan adalah batu andesit polos, andesit bintik hingga batu candi. Memang sejak dulu batu alam dipercaya dapat mempercantik tampilan sebuah rumah, hanya saja konsepnya sebagai pemanis ruangan alias interior saja.
Baca juga : 5 Kesalahan Terburuk yang Harus Dihindari Saat Mendekorasi Rumah Minimalis
Selain hunian minimalis, rumah-rumah modern yang ingin menyisipkan kesan alami juga dapat memanfaatkan batu alam ini. Padukan saja batu alam dengan warna cat yang senada, maka rumah akan terlihat alami dan indah.
Jenis-Jenis Batu Alam
Ada begitu banyak jenis batu yang dapat digunakan sebagai material bangunan rumah. Sebelum menentukan batu alam mana yang cocok untuk desain rumahmu, sebaiknya kamu mengenal terlebih dahulu beberapa jenis batu yang beredar di pasaran saat ini :
1. Batu Alam Keras
Batu alam jenis ini materialnya keras dan tidak mudah pecah karena memiliki pori-pori yang rapat. Jenis batu yang termasuk dalam batu alam keras adalah :
- Andesit
Batu jenis ini berasal dari gunung berapi yang paling keras serta berpori-pori rapat sehingga sering digunakan untuk bagian luar rumah, meskipun ada juga yang menggunakannya untuk lantai rumah. Batu andesit ini berwarna abu-abu gelap dan memiliki bintik-bintik.
- Sabak / Batu Kali
Sering digunakan untuk fondasi rumah, namun ada juga yang digunakan untuk aksen rumah. Bekas pecahannya yang kasar memiliki keindahan dan keunikan tersendiri.
- Granit
Batu granit biasanya dibentuk agar memiliki permukaan yang halus sehingga terlihat lebih mewah. Seringkali digunakan untuk ruang kamar mandi dan juga area dapur karena tahan terhadap suhu tinggi.
- Marmer
Sama halnya dengan batu granit, marmer ini juga dibuat agar permukaannya menjadi halus. Meskipun indah marmer memiliki kelemahan yaitu mudah tergores dan menyimpan noda yang tertumpah pada permukaannya. Marmer juga termasuk batu yang tidak terlalu tahan air dan paparan sinar matahari langsung.
Cetak Keramik Print untuk Desain Dinding Rumah yang Unik dan Menarik
2. Batu Alam Lunak
Batu jenis ini materialnya tidak terlalu keras karena memiliki pori-pori yang tidak terlalu rapat. Batu alam lunak memang lebih mudah untuk dibentuk dengan alat, namun juga mudah hancur. Batu jenis ini biasanya diproses menjadi batu yang tidak berkilau atau tidak menyerap cahaya. Berikut ini adalah batu-batu yang termasuk dalam batu alam lunak :
- Palimanan
Batu yang satu ini merupakan batu alam lunak paling populer. Batu palimanan memiliki ciri khas warna putih keabuan atau kuning kecokelatan dengan tekstur urat yang tidak beraturan serta mampu menyerap cahaya.
- Batu Paras
Batu paras ini memiliki pola tekstur yang kasar dengan warna kuning agak kecokelatan.
- Batu Breksi
Batu ini memiliki karakter dof, yaitu mampu menyerap cahaya. Batu breksi juga memiliki tekstur samar dengan garis-garis cenderung kurus dengan warna putih keabuan.
- Batu Candi
Seperti namanya, batu ini biasanya digunakan untuk bangunan candi. Batu candi ini memiliki tekstur yang tidak menonjol dan memiliki warna abu-abu kehitaman.
Batu Alam untuk Dinding Rumah
Kamu perlu memperhatikan bentuk dan tekstur dari batu alam atau keramik yang ingin digunakan jika ingin menerapkan batu alam atau keramik print sebagai dinding rumah. Untuk hasil yang unik, kombinasikan batu alam dengan variasi ukuran.
Jangan takut dinding rumah terlihat berantakan. Sebaliknya, penggunaan variasi batu alam yang berbeda ukuran ini akan membuat rumah terlihat alami tanpa dibuat-buat. Bagi kamu yang mencintai kerapian dan keteraturan, maka penggunaan batu alam yang seragam untuk dinding rumah juga sah-sah saja.
Baca juga : Mendekorasi Ruang Kerja Agar Terasa Seperti Rumah Sendiri
Dari segi tekstur biasanya batu yang satu dan yang lainnya memiliki perbedaan. Ada jenis batu bertekstur kasar seperti batu templek. Ada juga batu yang bertekstur lembut seperti batu koral. Masing-masing jenis batu ini akan memberikan kesan alami yang berbeda. Untuk penggunaan batu alam di dinding rumah, kamu dapat menggunakan batu bertekstur kasar atau halus sesuai selera.
Pastikan kamu selalu menyerasikan antara warna batu alam dan warna cat rumah karena pemilihan warna cat yang tidak tepat akan membuat dinding batu alam tidak terlihat natural. Berikut ini adalah tips untuk kamu yang ingin menggunakan batu alam sebagai material dinding rumah:
- Menentukan pola dan desain pengaplikasian batu alam. Jangan lupa juga untuk menentukan ukuran batu alam yang sesuai.
- Kemudian tentukan jenis batu alam yang cocok.
- Usahakan untuk memilih perekat batu yang kuat agar dinding tahan lama meski terkena panas dan hujan.
- Sebelum memasang batu alam ke dinding, kamu dapat merendamnya dengan air. Hal ini bertujuan agar ketika batu diberi perekat, batu dapat merekat sempurna. Selain itu, pastikan untuk membersihkan permukaan batu juga agar batu dapat lebih kuat ketika dipasang.
Batu Alam untuk Lantai Rumah
Selain dinding rumah, kamu juga dapat mengaplikasikan batu alam pada lantai rumah. Hanya saja untuk lantai rumah kamu hanya bisa menggunakan batu alam yang memiliki tekstur halus. Jenis batu yang biasa digunakan untuk lantai rumah adalah batu alam andesit, andesit basalto, marmer, granit, sabak dan travertine. Berikut ini adalah beberapa contoh lantai rumah yang menggunakan batu alam sebagai materialnya :
Baca juga : Cara Menyusun Photo Wall untuk Dekorasi Rumah Anda
Batu Alam untuk Pagar Rumah
Untuk kamu yang menginginkan hunian dengan kesan yang kokoh dan indah dapat mencoba mengaplikasikan batu alam sebagai pagar rumah.
Pagar yang dibuat menggunakan batu alam terlihat lebih unik dan menarik jika dibandingkan dengan pagar yang terbuat dari besi maupun kayu. Kelebihan lain dari penggunaan batu alam sebagai pagar adalah keawetannya. Batu alam tidak akan mudah terkikis oleh hujan maupun panas.
Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk mengaplikasikan batu alam pada rumah? Selamat berkreasi dengan batu alam.