5 Sifat Buruk Generasi Milenial yang Sebenarnya Bagus untuk Pengusaha

Apakah kamu mau menjadi yang pertama mengakui bahwa kita para generasi milenial memiliki reputasi buruk? Para sesepuh mungkin mengatakan bahwa kita hanyalah anak-anak malas, tidak tahu berterima kasih dan bahwa kita bergerak terlalu lamban. Menyedihkan ya? Tapi jika kita mau menghibur diri sendiri sebenarnya sifat-sifat buruk ini justru menjadi pertanda bahwa kita adalah calon pengusaha generasi milenial.

Di antara tudingan-tudingan buruk para orang tua, seharusnya kita berani menyadari bahwa kita memiliki kualitas yang menguntungkan bagi diri kita. Kita adalah orang-orang yang berani bermimpi besar. Kita tidak takut. Kita tidak mengenal kata “tidak.” Dan semua hal buruk itu justru sangat berguna bagi wirausahawan.

Terkait: Lima Tips untuk Menjalankan Acara Perusahaan yang Sukses

Bagi para wirausahawan muda yang sedang berkembang menjadi besar, inilah cara mengubah sifat-sifat milenium dengan stereotip buruk tersebut menjadi keuntungan Anda. Dan sambutlah para pengusaha generasi milenial yang gagah perkasa.

1. Tidak sabaran

pengusaha generasi milenial tidak sabaran

Generasi kita menginginkan apa yang kita inginkan harus kita dapatkan SEKARANG, saat ini juga. Kita para pengusaha milenial, bagaimanapun, dapat menggunakan sifat “ketidaksabaran” itu untuk mendorong diri kita agar terus maju. Kita akan selalu gelisah jika berada dalam posisi yang tidak bisa memimpin dan ingin segera melakukan perubahan.

Hampir sebagian besar pemilik bisnis tidak bermain sesuai aturan. Para generasi milenial tidak mau menjejaki langkah-langkah dunia karier di sebuah perusahaan. Kesuksesan terlalu lama untuk diraih dengan jalan seperti itu. Generasi milenial adalah orang-orang yang tidak sabar dan menginginkan kesuksesan sekarang juga. Generasi yang ingin melakukan perubahan dan mengembangkan perusahaannya sendiri.

Baca juga: Jenis Usaha Sampingan yang Dapat Dilakukan Walaupun Seorang Karyawan

2. Memiliki rentang perhatian 5 tahun

pengusaha generasi milenial rentang pendek

Generasi milenial umumnya memiliki rentang perhatian yang pendek, tetapi kita dapat terpaku selama berjam-jam pada hal yang kita minati. Selalu akan muncul rasa bosan dan ketidakmampuan untuk “bertahan” dalam pekerjaan yang tidak kami nikmati. Maka berpeganglah pada filsuf China Confucius yang berkata, “Pilih pekerjaan yang Anda sukai, dan Anda tidak akan pernah harus bekerja sehari pun dalam hidup Anda.” Dengan memilih untuk mengejar apa yang kita nikmati dan minati – bahkan jika itu berubah dari waktu ke waktu – kita dapat menjadi aset bagi perusahaan mana pun.

Baca Juga: Ingin Punya Pendapatan Tambahan saat Lebaran? Coba 5 Peluang Usaha Lebaran Berikut Ini!

3. Menginginkan ketenaran dan keberuntungan

pengusaha generasi milenial ketenaran

Katakanlah kita terlalu banyak disuguhi tontonan TV yang menyiarkan orang-orang kaya dan terkenal karena pesta pora mereka. Jika orang bodoh yang pintar cari uang dari acara-acara gimmick saja dapat menjadi jutawan, mengapa kita tidak?

Hal yang positif dalam hal ini adalah bahwa generasi millennial memiliki dosis self-aggrandizement yang sehat. Sebagai pengusaha, kita harus percaya pada diri sendiri, visi dan impian kita. Mungkin generasi kita terlalu percaya diri. Namun percayalah keinginan untuk menjadi pusat perhatian adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan impian demi impian.

Baca juga: Cari Ide untuk Memasarkan Usaha Kecil Anda? 7 Hal Ini Mungkin Membantu!

4. Terobsesi dengan dunia online

pengusaha generasi milenial online

Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest, LinkedIn, Tumblr, dan Google+. Seakan-akan ada di dalam darah kita, DNA kita. Beberapa orang melihat obsesi pada media sosial sebagai sesuatu yang negatif. Tetapi bagi wirausaha yang cerdas secara digital, obsesi pada media sosial sesungguhnya sangat penting. Salah satu keunggulan utamanya adalah untuk memperluas jaringan.

Cobalah lihat selebgram-selebgram muda saat ini. Banyak orang bilang kelakuan mereka minus, tapi coba lihat rekening mereka… bahkan mungkin uang kita pun kalah banyak. Selama kita bisa mengendalikan obsesi kita pada jalur yang benar, kita akan bisa memanfaatkannya untuk ketenaran yang baik dan keuntungan bisnis semata.

Baca juga: Desain Logo Perusahaan yang Menarik dan Informatif

5. Kurang pengalaman dan tingkat kedewasaan

pengusaha generasi milenial tidak dewasa

Banyak orang meremehkan kita dari segi usia, kurangnya pengalaman, emosi yang masih labil dan belum dewasa. Namun mereka lupa bahwa pengusaha generasi milenial tak pernah punya rasa lelah. Energi kita terlalu berlebih dan disalurkan untuk membangun sebuah kerajaan. Sebagian besar dari generasi milenial juga belum memiliki tanggung jawab besar – belum ada suami, istri, hutang, apalagi anak-anak.

Generasi milenial adalah orang-orang yang bersemangat dan penuh ambisi. Berada di usia dua puluhan, kita bisa jadi belum cukup dewasa untuk kelelahan tetapi juga tidak cukup muda untuk dilemahkan dengan mudah. Hal ini sebuah keuntungan besar bagi para calon pengusaha yang ingin melompat lebih dulu ke dunia startup.

Baca juga: Ingin Usaha Anda Lebih Menarik Konsumen? Ikuti Langkah Berikut Ini!

Tidak semua sifat buruk yang dicap ada pada generasi milenial senantiasa berakibat buruk. Jika dipupuk dan dikembangkan sifat-sifat itu justru menjadi hal yang menguntungkan untuk melahirkan pengusaha generasi milenial. Apakah kamu salah satunya, sahabat Uprint.id?

Share post:

Popular

Artikel Lainnya
Serupa

Background Unik Menarik Perhatian yang Perlu Anda Coba Demi Meningkatkan Brand

Dalam berbisnis yang perlu dilakukan adalah menaikan atau meningkatkan...

Fotografi Wedding yang Mengesankan: Menciptakan Kenangan Abadi dengan Photolab

Fotografi Wedding adalah salah satu momen paling bersejarah dalam...

5 Tips Membuat Sertifikat dengan Desain yang Menarik

Meskipun hanya berupa selembar kertas, sertifikat memiliki nilai lebih...

Mau Hemat Saat Menikah? Begini 4 Caranya!

Menikah biasanya identik dengan mengeluarkan uang dalam jumlah yang...