Branding produk merupakan usaha memberikan identitas pada sebuah produk. Ini bertujuan untuk mempengaruhi calon konsumen agar tertarik dengan produk tersebut, dibandingkan produk dari pesaing. Branding produk yang dilakukan secara benar, akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen. Pada dasarnya branding produk merupakan gabungan dari semua identitas perusahaan tersebut, yang dapat menarik perhatian masyarakat. Tujuan dari branding produk adalah, untuk meyakinkan konsumen agar terus bertahan dengan pilihannya dan tidak berpindah ke pesaing.
Jika Anda melakukan branding produk dengan benar maka tujuannya akan tersampaikan. Lain halnya jika dilakukan dengang cara yang salah, akan memberikan dampak yang negatif. Baik pada produk dan perusahaan tersebut. Dalam melakukan sebuah branding produk, ada beberapa kesalahan yang selalu terjadi. Kesalahan-kesalahan inilah yang harus dihindari. Simak beberapa kesalahan ketika melakukan branding produk ini dan hindari hal tersebut.
Baca juga : Bangun Personal Branding Melalui Media Sosial dengan Cara Berikut Ini
1. Memilih Merek Secara Sembarangan
Melakukan branding produk merupakan langkah awal sejak Anda mencari nama produk yang tepat. Tidak sedikit bagi pebisnis yang menyepelekan hal ini dan cenderung melakukannya secara sembarangan. Padahal ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum Anda membangun sebuah produk. Anda harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan memilih nama tersebut.
Sebagai pertimbangan, sebaiknya pilih nama merek yang sederhana, lugas dan tidak terlalu spesifik. Nama yang sederhana dan lugas membuat calon konsumen lebih mudah mengingat sebuah merek. Disarankan pula memilih nama yang tidak terlalu spesifik untuk berjaga-jaga apabila dikemudian hari ingin mengembangkan bisnis ke kini lainnya. Ketika hal ini terjadi, tidak perlu mengganti nama dan memulai proses branding dari awal lagi.
2. Menggunakan Desain Logo yang Terlalu Biasa
Selain memilih nama secara sembarangan, Anda juga harus menghindari memilih desain logo yang terlalu biasa. Nama dan logo yang baik akan menggambarkan dan mengkomunikasikan produk serta layanan yang dimiliki oleh pebisnis untuk calon konsumennya. Merek yang kuat, maka dibangun menggunakan visual yang menarik. Oleh karena itu untuk proses branding produk, usahakan untuk tidak menggunakan visual yang terlalu biasa. Tidak perlu desain yang terlalu rumit, yang terpenting calon konsumen langsung mengingat merek ketika melihat logo.
3. Tidak Mengetahui Target Pasar
Sebagai pebisnis, Anda diharuskan untuk mengetahui target pasar yang akan menjadi sasaran. Hal ini nantinya juga sangat berpengaruh dengan hasil penjualan. Sebelum meluncurkan sebuah produk, yang harus dilakukan adalah mengetahui target pasar. Lakukanlah riset mengenai target pasar atau calon konsumen. Ketika Anda sudah banyak mengetahui tentang target konsumen, maka akan lebih mudah melihat kebutuhan dari konsumen apa saja. Jika sudah mengetahui permasalahannya, maka Anda dapat mengambil kesempatan untuk memberikan solusi dengan produk yang ditawarkan.
Baca juga : Ikuti 3 Tips Ini Untuk Memperkuat Personal Branding Anda
4. Tidak dan Terlalu Memperhatikan Pesaing
Sebagai seorang pebisnis, Anda tidak boleh mengabaikan pesaing, namun juga jangan terlalu memperhatikannya. Sebab hal ini akan membuang waktu menjadi sia-sia, jika Anda terlalu memperhatikan pesaing. Namun jangan juga mengabaikan pesaing, sebab dari pesaing inilah Anda dapat melihat langkah apa yang harus dilakukan kemudian dan mengantisipasi hal-hal lainnya.
5. Tidak Mengantisipasi Resiko
Sebagai pebisnis, Anda harusnya dapat mengantisipasi resiko bukan mengabaikannya. Sebab, dari resiko ini Anda dapat belajar banyak hal. Mulai dari cara mengatasi masalah hingga solusi yang harus dilakukan. Semakin sering Anda belajar dan menemukan resiko, maka akan semakin besar kemungkinan untuk sukses dalam meniti karir atau bisnis.
6. Penggunaan Media Sosial yang Kurang Tepat
Media sosial selalu menjadi wadah atau media untuk melakukan promosi. Namun, jangan terlalu berlebihan dalam menggunakannya. Ini kesalahan yang selalu terjadi di kalangan pebisnis. Menyajikan konten secara rutin bukanlah hal yang salah, namun jika memberikan konten terlalu berlebihan akan mengganggu pengguna media sosial lainnya. Inilah yang harus dihindari, jika Anda masih tetap ingin mendapatkan konsumen. Gunakanlah media sosial sewajarnya.
Anda dapat melakukan pemasaran di jam-jam tertentu ketika orang membuka media sosial. Misalnya pagi lakukan pemasaran di jam 8 hingga 9 pagi. Kemudian Anda dapat melakukan pemasaran selanjutnya di jam 12 siang hingga 1 siang, ini merupakan waktu saat orang sering membuka media sosial. Untuk malam hari, Anda dapat memanfaatkan prime time yaitu sekitar pukul 6 sore hingga 8 malam. Jika selama ini Anda selalu memposting di media sosial di jam-jam tidak teratur, lebih baik untuk mengubah waktu promosi.
Baca juga : Inilah 3 Alasan Mengapa Anda Perlu Membangun Personal Branding
7. Melupakan Branding Secara Offline
Kegiatan promosi yang satu ini, mulai dilupakan perlahan. Padahal ini merupakan media pemasaran yang efektif untuk branding produk. Anda dapat menggunakan media pemasaran offline seperti brosur, flyer, poster, dan lain sebagainya. Anda dapat cetak perlengkapan promosi secara online di Uprint.id. Pilihlah media pemasaran yang Anda butuhkan untuk bisnis. Jangan lupa juga untuk mendesain perlengkapan pemasaran semenarik mungkin dan menggunakan kalimat efektif. Dengan begitu, branding secara offline dapat berjalan maksimal.
Itulah beberapa kesalahan yang harus dihindari ketika melakukan branding produk. Jika Anda ingin melakukan branding dengan maksimal, harus mengikuti beberapa tips yang berpengaruh dengan bisnis tersebut.